Sabtu, 20 November 2010

AURORA BOREALIS


Pada mitologi Romawi kuno, Aurora adalah Dewi Fajar yang muncul setiap hari dan terbang melintasi langit untuk menyambut terbitnya matahari. Profil Dewi Aurora juga dapat kita temukan pada tulisan hasil karya Shakespeare
Aurora Borealis memang sering terjadi antara bulan Maret-April dan Agustus-September-Oktober. Aurora Borealis adalah fonemana pancaran cahaya yang terjadi di daerah utara atau kutub utara. Pada saat Aurora Borealis terjadi, seakan-akan matahari akan terbit dari sebelah utara.
Fenomena ini terjadi pada lapisan ionosfer bumi akibat medan magnetik, dan partikel yang dipancarkan matahari. Sumber energi utama dari aurora adalah angin matahari yang mengalir melewati Bumi. Magnetosfer dan angin matahari terdiri dari gas terionisasi yang menghantarkan listrik.
Aurora yang terjadi tanggal 28 Agustus dan 2 September 1859 mungkin adalah yang paling spektakuler sepanjang sejarah. Aurora di Boston tanggal 2 September 1859 juga dimuat oleh New York Times.
Tidak semua wilayah di dunia bisa melihat fenomena alam yang terbentuk karena interaksi partikel-partikel atmosfer bumi dengan partikel bermuatan dari matahari (plasma) ini. Bila penasaran, berikut ini empat tempat terbaik di berbagai belahan dunia yang direkomendasikan telegraph.co.uk untuk melihat Aurora Borealis.

1. Taman Nasional Oulanka (Finlandia)
Untuk melihat penampakan Cahaya Utara yang indah, Anda harus menjamin kondisi di sekitar benar-benar jelas (tidak ada awan) dan gelap (tidak tercemar oleh cahaya). Salah satu tempat yang baik untuk mencobanya adalah Taman Nasional Oulanka di ujung utara Finlandia, tepat di sebelah selatan Lingkaran Arktik. Waktu kunjungan yang disarankan sekitar awal bulan Oktober dan November dan akhir Maret atau April.

Sambil menunggu cahaya tiba, Anda bisa melakukan kegiatan outdoor yang disediakan Taman Nasional Oulanka. Rekomendasi terbaik ialah bermalam di Basecamp Oulanka dengan serangkaian kamar nyaman yang dilengkap sauna dan kolam air panas yang menghadap danau.

Paket menginap delapan hari di Taman Nasional Oulanka mulai dari 1599 euro (sekitar Rp20,27 juta) per orang dan biasanya dimulai sejak Desember hingga April. Atau untuk informasi lebih lengkap Anda bisa mengunjungi situs exodus.co.uk.

2. Yukon (Kanada)

Wilayah terkecil dan paling barat Kanada, Yukon, merupakan tempat yang sangat baik untuk melihat Cahaya Utara. Tampilan cahaya itu biasanya akan muncul antara bulan September dan April, tetapi Januari-Maret adalah masa dimana kemungkinan besar Anda bisa melihatnya.

Untuk merasakan sensasi keindahan Cahaya Utara, Bales Worldwide menawarkan perjalanan tujuh hari yang menggabungkan wisata kota dan gurun, dengan fokus utama menyaksikan Cahaya Utara. Setelah menghabiskan malam dan siang di Vancouver, Anda akan terbang ke Whitehorse, ibukota Yukon, menuju penginapan High Country.

Penginapan Hog Country dilengkapi dengan pakaian musim dingin yang akan membuat Anda tetap hangat selama menghabiskan siang hari menikmati kegiatan outdoor dan melihat Cahaya Utara di malam hari.

Biaya tur selama tujuh hari mulai dari 2.345 euro per orang (sekitar Rp29,37 juta). Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa mengunjungi situs balesworldwide.com.

3. Svalbard (Norwegia)

1000 mil di sebelah utara daratan Norwegia adalah lokasi dimana kepulauan Svalbard berada, di dalam Lingkaran Arktik. Kepulauan ini merupakan tempat yang cemerlang untuk menggabungkan sedikit eksplorasi kutub dengan Cahaya Utara.

Bulan Desember menawarkan tampilan yang paling mungkin di Kepulauan Svalbard karena langit akan gelap sepanjang hari. Kegiatan melihat Cahaya Utara ini akan dipadu dengan berbagai kegiatan lain yang menyenangkan oleh Basecamp Explorer. salah satu kegiatannya ialah melihat beruang kutub yang langka.

Biaya paket tur tiga malam yang ditawarkan situs basecampexplorer.com mulai dari 1.150 euro (sekitar Rp14,58 juta).

4. Taman Nasional Abisko (Swedia)

Daerah terpencil Taman Nasional Abisko di Swedia sering diklaim sebagai salah satu tempat terbaik di bumi untuk melihat Cahaya Utara. Discover the World menawarkan paket perjalanan tiga hari antara Desember dan Maret yang menggabungkan kegiatan di taman nasional dengan bermalam di Icehotel, di luar Kiruna.

Untuk melihat Cahaya Utaram kegiatan dimulai dari stasiun Gunung Abisko, dimana Anda lengkap dengan pakaian hangat akan melakukan perjalanan dengan kursi gantung selama 20 menit menuju Stasiun Sky Aurora di puncak tertinggi dari Taman Nasional Abisko. Di sana, Anda dapat bersantai di sebuah kafe untuk melihat keindahan Cahaya Utara.

Biaya paket tur selama tiga malam yang ditawarkan discover-the world.co.uk mulai dari 1.148 euro (sekitar Rp14,55 juta) per orang.
Aurora juga terjadi pada Planet lain dalam tata surya, misalnya Planet Uranus dan Neptunus. Jupiter dan Saturnus memiliki medan magnet yang lebih kuat dari Bumi dan memiliki sabuk radiasi yang besar. Teleskop Huble digunakan untuk menangkap terjadinya Aurora di planet lain.
Institut Meteorologi Finlandia menjelaskan bahwa aurora borealis umumnya mengikuti 'siklus matahari' 11 tahunan, di mana frekuensi fenomena meningkat hingga maksimum dan kemudian berangsur-angsur memasuki fase minimum, setelah itu kembali mengulangi siklus.

Cahaya Utara yang menampakkan pola cantik seperti nyala api yang dihasilkan dari benturan angin dari matahari dengan bumi yang kemudian ditarik ke kutub magnet. Sebenarnya, fenomena cantik ini menimbulkan kerusakan pada bagian atmosfer, yakni ionosfer dan magnetosfer.


Fenomena tahapan minumum aurora di atas, menurut peneliti, dapat juga diartikan sebagai sinyal meredanya badai di matahari karena angin dari pusat tata surya ini berkurang.

Untuk kali pertama, bagi peneliti seperti Partamies, fenomena ini bisa dipantau dan diteliti menggunakan stasiun observasi modern, bagaimana dampak terburuk dari dari sebuah siklus matahari ini.

"Kami menunggu apa yang akan terjadi. Apakah siklus maksimum akan tepat waktu, atau mungkin terlambat. Apakah ini akan besar?" kata dia. Hal ini terkait dengan pemberitaan sebelumnya bahwa badai matahari diperkirakan mencapai puncaknya pada 2013. Badai ini diduga akan membawa malapetaka pada bumi.


Selama siklus puncak pada tahun 2003, stasiun di pulau Svalbard Norwegia dekat Kutub Utara, menunjukkan bahwa cahaya utara terlihat hampir setiap malam, satu musim auroral.

1 komentar: